1.
PENDAHULUAN
Bioinformatika merupakan ilmu terapan yang lahir dari perkembangan
teknologi informasi dibidang molekular. Pembahasan dibidang bioinformatik ini
tidak terlepas dari perkembangan biologi molekular modern, salah satunya
peningkatan pemahaman manusia dalam bidang genomic yang terdapat dalam molekul
DNA.
Kemampuan
untuk memahami dan memanipulasi kode genetik DNA ini sangat didukung oleh
teknologi informasi melalui perkembangan hardware dan soffware. Baik pihak
pabrikan sofware dan harware maupun pihak ketiga dalam produksi perangkat
lunak. Salah satu contohnya dapat dilihat pada upaya Celera Genomics,
perusahaan bioteknologi Amerika Serikat yang melakukan pembacaan sekuen genom
manusia yang secara maksimal memanfaatkan teknologi informasi sehingga bisa
melakukan pekerjaannya dalam waktu yang singkat (hanya beberapa tahun).
Bioinformatika
ialah ilmu yang mempelajari
penerapan teknik komputasi untuk
mengelola dan menganalisis informasi hayati. Bidang ini mencakup penerapan
metode-metode matematika, statistika, dan informatika untuk
memecahkan masalah-masalah biologi, terutama yang terkait dengan penggunaan
sekuens DNA dan asam amino. Contoh topik
utama bidang ini meliputi pangkalan
datauntuk mengelola informasi hayati, penyejajaran sekuens (sequence
alignment), prediksi struktur untuk meramalkan struktur protein atau pun
struktur sekunder RNA,
analisis filogenetik,
dan analisis ekspresigen.
2. LANDASAN TEORI
Bioinformatika pertamakali
dikemukakan pada pertengahan 1980an untuk
mengacu kepada penerapan ilmu komputer dalam bidang
biologi. Meskipun demikian, penerapan bidang-bidang dalam bioinformatika
seperti pembuatan pangkalan data dan pengembangan algoritma untuk
analisis sekuens
biologi telah dilakukan sejak tahun 1960an.
Kemajuan
teknik biologi
molekuler dalam mengungkap sekuens biologi protein (sejak awal1950an) dan asam nukleat (sejak
1960an) mengawali perkembangan pangkalan data dan teknik analisis sekuens
biologi. Pangkalan data sekuens protein mulai dikembangkan pada tahun
1960an di Amerika
Serikat, sementara pangkalan data sekuens DNA dikembangkan pada
akhir 1970an di Amerika Serikat dan Jerman pada Laboratorium
Biologi Molekuler Eropa (European
Molecular Biology Laboratory).
Penemuan
teknik sekuensing DNA
yang lebih cepat pada pertengahan 1970an menjadi landasan terjadinya ledakan
jumlah sekuens DNA yang dapat diungkapkan pada 1980an dan 1990an. Hal ini menjadi
salah satu pembuka jalan bagi proyek-proyek pengungkapan genom, yang meningkatkan
kebutuhan akan pengelolaan dan analisis sekuens, dan pada akhirnya menyebabkan
lahirnya bioinformatika.
Perkembangan
jaringan internet juga
mendukung berkembangnya bioinformatika. Pangkalan data bioinformatika yang
terhubungkan melalui internet memudahkan ilmuwan dalam mengumpulkan hasil
sekuensing ke dalam pangkalan data tersebut serta memperoleh sekuens biologi
sebagai bahan analisis. Selain itu, penyebaran program-program
aplikasi bioinformatika melalui internet memudahkan ilmuwan dalam mengakses
program-program tersebut dan kemudian memudahkan pengembangannya.
Bidang-bidang
yang terkait dengan BioInformatika
1.
Genomics
Adalah bidang ilmu yang ada sebelum selesainya sekuen genom, kecuali dalam bentuk
yang paling kasar. Genomics adalah setiap usaha untuk menganalisa atau membandingkan
seluruh komplemen genetik dari satu spesies atau lebih.
2.
Informatika Medis
Sebagai pembelajaran, penemuan, dan implementasi dari struktur dan
algoritma untuk meningkatkan komunikasi, pengertian, dan manajemen informasi
medis
3.
Komputasional Biologi
Bidang ini fokus pada Computational Biology adalah gerak evolusi, populasi,
dan biologi teoritis daripada biomedis dalam molekul dan sel.
4.
Proteomics
Bidang ini menggunakan bioinformatika untuk menyelidiki protein yang
tersusun oleh genomika
5.
Biofisika
Merupakan sebuah bidang berdasarkan teknik-teknik dari ilmu fisika untuk memahami
struktur dan ilmu biologi. Ilmu ini terkait dengan bioinformatika karena untuk mengenal
teknik-teknik dari ilmu fisika untuk memahami struktur tersebut membutuhkan penggunaan
TI.
3. ANALISA
Dengan Bioinformatika, data-data
yang dihasilkan dari proyek genom dapat disimpan dengan teratur dalam waktu yang singkat
dengan tingkat ketepatan yang tinggi serta
sekaligus dianalisa dengan program-program yang dibuat untuk tujuan
tertentu. Dalam dunia kedokteran,
keberhasilan proyek genom ini membuka kemungkinan luas untuk menangani berbagai penyakit genetik
serta memprediksi resiko terkena penyakit
genetic itu sendiri. Juga dapat digunakan untuk mengetahui respon tubuh
terhadap obat sehingga keefektivitasan
pengobatan dapat ditingkatkan. Karena Bioinformatika merupakan suatu bidang
interdisipliner, maka Bioinformatika harus didukung oleh disiplin ilmu lain untuk
dapat saling menunjang sehingga bermanfaat untuk kepentingan manusia. Bidang yang
terkait dengan Bioinformatika diantaranya adalah Biophysics, Computational Biology,Medical
In.