Tulisan ini mengangkat permasalahan seputar budaya copy paste mahasiswa kita kala menghadapi tugas membuat makalah. Bahkan mereka enggan membuat referensi yang berasal dari perpustakan ataupun pemikiran sendiri. Budaya Copy Paste bukanlah hal yang baku tetapi malahan hal lumrah untuk mahasiwa/wi zaman kini. Memang budaya copy paste hal yang paling mudah saat mahasiswa kita menghadapi tugas membuat makalah.
Namun cara seperti itu membuat mahasiswa sendiri merugi karena membuat pikiran/daya pikirnya tumpul , sulit untuk mempertanggung jawabkan artikel tersebut ,tidak mendapat respect dari pembaca (orang yang menyukai sekali membaca )sehingga mereka mengetahui mana artikel yang asli dan hanya copy paste..
Copy-Paste, yang sebenarnya lebih banyak menimbulkan kesengsaraan dibandingkan dengan kesenangan karena sudah memiliki Artikel berbobot yang mengakibatkan membludaknya Visitor.
Adapun banyak yang merasakan dirugikan karena ada beberapa isi artikelnya di copy paste. Tetapi tetap saja budaya copy paste sampai saat ini masih di lakukan.
Perpustakaan indonesia pun berusaha meminimalisirkan tindakan copy paste melalui perpustakaan. Karena jika bahasa merupakan kunci ilmu pengetahuan, maka buku adalah jendela pengetahuan. Dengan membaca kita memiliki pengetahuan yang dapat membuat kita lebih mudah membuat kesimpulan ataupun suatu konsep tanpa harus meng copy paste suatu makalah orang lain yang tidak dapat kita pertanggung jawabkan.
Perpustakaan hanyalah sebuah sarana untuk memudahan kita mencari suatu informasi.
Namun karena zaman sudah modern. Jarang sekali mahasiswa tersebut datang ataupun menyentuh koleksi buku yang ada di sana. Karena meraka lebih memilih teknologi modern. Yang tidak memakan waktu lama. Dan karena itu pun yang menyebabkan budaya copy paste merajalela di kalangan mahasiswa sekarang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar