Dengan
membaca kita dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Entah itu dengan membaca
buku, Koran, majalah, dan media lainnya. Untuk menemukan buku yang lengkap dan
menggunakan biaya yang sangat ekonomis tanpa harus membelinya. Biasanya kita
dapat pergi ke perpustakaan untuk meminjamnya. Kini Seiring berkembangnya
teknologi sekarang ini, Khususnya setelah diciptakan internet. Kegiatan membaca dapat kita lakukan dengan semakin
mudah. materi-materi yang dapat ditemui di internet cenderung
lebih up-to-date.
Buku-buku teks konvensional memiliki rentang waktu antara proses penulisan,
penerbitan, sampai ke tahap pemasaran. Kalau ada perbaikan maupun tambahan, itu
akan dimuat dalam edisi cetak ulangnya, dan itu jelas membutuhkan waktu. Kini
sekolah dan instansi mengeluarkan terobosan baru guna meningkatkan kualitas dan
kuantitas layanan kepada penggunanya. Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan
menerapkan e-library. Apa yang disebut e-library???
e-library
atau Perpustakaan digital (Inggris: digital
library atau electronic
library atau virtual
library) adalah perpustakaan yang mempunyai koleksi buku sebagian besar dalam bentuk
format digital dan yang bisa diakses dengan komputer. Jenis
perpustakaan ini berbeda dengan jenis perpustakaan konvensional yang berupa
kumpulan buku tercetak, film mikro (microform dan microfiche), ataupun kumpulan
kaset audio, video, dll. Isi dari perpustakaan digital berada dalam suatu
komputer server
yang bisa ditempatkan secara lokal, maupun di lokasi yang jauh, namun dapat
diakses dengan cepat dan mudah lewat jaringan komputer.
Elibrary
merupakan salah satu bentuk kemajuan di bidang teknologi informasi. Definisi
teknologi informasiitu sendiri adalah teknologi yang digunakan untuk menyimpan,
menghasilkan, mengolah serta menyebarkan informasi. (Basuki, 87).
Perpustakaan
elektronik juga merupakan bagian sebuah jaringan kerja (network). Dimana secara
teoritispemakai dapat memperoleh salinan elektronik sebuah dokumen darimanapun,
asal tidak ada kendala keamanan, politik, ekonomi dan sosial.
Beberapa
perpustakaan sekolah telah memulai langkah ke perpustakaan elektronik, ada
pulaperpustakaan yang telah mengkomputerkan sistem temu balik serta sistem
jasanya. Hanya saja mengingat teknologi informasi tidak hanya terbatas pada
perangkat keras (alat) dan perangkat lunak (program), tetapi juga
mengikutsertakan manusia serta tujuan yang ditentukan maka penggunaan teknologi
informasi terutama e – library sebagai pilihan dalam mengembangkan perpustakaan
sekolah, perlu memperhatikan beberapa aspek diantaranya aturan dan kemampuan
sekolah yang bersangkutan.
Singkatnya
koleksi digital sebenarnya dapat dipahami sebagai koleksi informasi dalam
bentuk elektronik atau digital yang mungkin terdapat juga dalam koleksi cetak,
yang dapat diakses secara luas menggunakan media komputer dan sejenisnya.
Koleksi digital disini dapat bermacam-macam, dapat berupa buku elektronik,
jurnal elektronik, database online, statistic elektronik, dan lain sebagainya.
Setiap
perguruan tinggi harus menyadari bahwa digitalisasi di perpustakaan adalah
untuk meningkatkan kualitas jasa, bukan sebagai penambahan jumlah atau
pembaharuan (modernisasi) peralatan saja. Dalam hal ini perpustakaan digital
dapat diukur berdasarkan 10 butir penilaian kualitas jasa, yaitu :
1. Kinerja
umum (performance)
Memenuhi
persyaratan dasar dalam penggunaan teknologi digital
2.
Keselarasan (conformance)
Memakai
standar lokal, nasional, maupun internasional dalam hal pengiriman dan
pertukaran informasi
3. Kekhususan (features)
Memberikan
kemudahan yang tidak ada di perpustakaan biasa dalam bentuk fitur atau jasa
khusus
4. Kehandalan (reliability)
Menjamin
keajegan dalam penyediaan informasi
5. Kesinambungan (durability)
Bukan
merupakan ”proyek sesaat”
6. Keterbaruan (currency)
Informasi
selalu diperbarui
7. Kemudahan jasa (servive
ability)
Mudah
digunakan, termasuk bagi mereka yang baru pertama kali menggunakan.
8. Keindahan penampilan (aesthetics and image)
Memenuhi
selera pengguna demi kenyamanan penggunaan
9. Kesepakatan kualitas (perceived
quality)
Merupakan
kesepakatan antar pemakai, bukan pandangan individual
10. Kebergunaan (usability)
Merupakan
ukuran paling penting di semua jenis jasa. Nilai ditentukan oleh pengguna
sesuai persepsi subyektif berdasarkan pengalaman mereka dalam hal.:
a. Efektivitas sistem
Seberapa
jauh perpustakaan digital mampu secara tepat memberikan solusi informasi bagi
pengguna. Termasuk di sini adalah relevansi informasi itu bagi pengguna.
b. Efisiensi sistem
Yaitu
kemampuan sistem menghemat waktu dan upaya pengguna dalam mendapatkan informasi
dari berbagai sumber, tidak hanya dari lingkungan lokal.
c.
Kepuasan
Yaitu
ukuran subyektif tentang kemudahan pemakaian, tampilan, struktur informasi,
kandungan, keluasan jaringan (seberapa banyak sumber yang bisa dihubungi)
d. Kemudahan integrasi
Seberapa
jauh perpustakaan digital dan jasanya dapat dengan mudah dijadikan bagian dari
kegiatan utama pengguna di universitas (belajar, mengajar, penelitian)